bandingkan pola sosialisasi represif dan pola sosialisasi partisipatif dalam pembentukan kepribadian seseorang

Sosialisasi represif tidak terlalu memengaruhu pembentukan kepribadian tetapi malah membuat orang berbuat sesuka hati karena sudah di luar batas pengawasan orang yang melakukan hukuman seperti guru. Misalnya seorang guru ini suka sekali memarahi muridnya. Dia dilarang dan dimarahi apapun sehingga apabila guru tersebut tidal mengawasinya mska dia akan melanggar apa yang dilarang guru tersebut. Berbeda dengan sosialisasi partisipati yaitu mengadakan lomba atau semacamnya untuk mencari potensi di dalam diri seseorang sehingga dapat membentuk kepribadian seseorang. Misalnya seorang yang malu mengikuti lomba tari namun karena harus dilakukan makanya orang ini mengikuti lomba dan sekalinya ikut lomba, orang ini langsung menjadi pemenang. secara tidak langsung, dia menemukan bahwa kepribadian dan potensi dirinya.